Konsentrasi larutan

Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut.

Menyatakan nilai p

Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan “p” pada “pH”.

Eksponen Hidrogen

Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat keasaman. Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan dipakai pengertian pH.

Hitungan kimia

Secara sederhana alur perhitungan kimia dapat kita jabarkan dan disederhanakan dalam bagan 6.24 dibawah ini. Reaksi yang kita jadikan contoh adalah reaksi oksidasi dari senyawa Propana.

Hukum-hukum dasar ilmu kimia

STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER.

Jumat, 13 Januari 2012

Gas Hidrogen : Pembuatan


A. Cara Industri
B. Cara Laboratorium
1. Elektrolisis air yang sedikit diasamkan 2H2O (l) ® 2H2 (g) + O2 (g)
1.
Logam (golongan IA/IIA) + air

2K(s) + 2H2O(l) ® 2KOH (aq) + H2 (g)

Ca (s) + 2H2O (l) ® Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
2. 3Fe(pijar) + 4H2O « Fe3O4 (s) + 4H2(g)
2.
Logam dengan Eok o > O + asam kuat encer

Zn (s) + 2HCl (aq) ® ZnCl2 (aq) + H2 (g)

Mg (s) + 2 HCl (aq) ® MgCl2 (aq) + H2(g)
3. 2C(pijar) + 2H2O (g) ® 2H2 (g) + 2CO (g)
3.
Logam amfoter + basa kuat

Zn (s) + NaOH(aq) ® Na2ZnO2 (aq) + H2(g)

2Al (s) + 6NaOH (aq) ® 2Na3AlO3 (aq) + 3H2(g)

Gas Hidrogen : Sifat Fisika Dan Kimia


Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subyek yang sangat penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada kebanyakan logam dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam tanah nadir dan logam transisi  dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam.

Pembakaran

Hidrogen sangatlah mudah terbakar di udara bebas. Peristiwa meledaknya pesawat Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mo]. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572  kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel yang bocor.
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.

Titik Didih (oC)
-252.6oC
Titik Lebur (oC)
-259.2oC
Dengan Halogen
H2 (g) + Cl2 (g) ® 2 HCl (g)
HCl (g) + air ® H+ (aq) + Cl- (aq)
Dengan Logam
Golongan Alkali
2 Na (s) + H2 (g) ® 2 Na+H- (s) + energi
Na+H- (s) + H2O ® NaOH (aq) + H2 (g)
Susunan Atom
1 proton + 1 elektron
Isotop
11H , 12H , 13H
Potensial Iobisasi (kJ/mol)
56.9 kJ/mol

Unsur-Unsur Transisi Dan Ion Kompleks


a. Unsur Transisi
Unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit pertama sebelum kulit terluar untuk berikatan dengan unsur lain
b. Ion Kompleks
Terdiri dari Ion pusat dari Ligand
1. Ion pusat       ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positif.
2. Ligand           molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas.
Misal : Cl-, CN-, NH3, H2O dan sebagainya.
3. Bilangan koordinasi adalah jumlah ligand dalam
suatu ion kompleks.
Antara ion pusat dan ligand terdapat ikatan koordinasi.
c. Daftar Ion Kompleks
1.     Ion Kompleks positif :
[Ag(NH3)2]+     = Diamin Perak     (I)
[Cu(NH3)4]2+     = Tetra amin Tembaga     (II)
[Zn(NH3)4]2+     = Tetra amin Seng     (II)
[Co(NH3)6]3+     = Heksa amin Kobal     (III)
[Cu(H2O)4]2+     = Tetra Aquo Tembaga     (II)
[Co(H2O)6]3+     = Heksa Aquo Kobal     (III)
2.     Ion Kompleks negatif
[Ni(CN)4]2-     = Tetra siano Nikelat     (II)
[Fe(CN)6]3-     = Heksa siano Ferat     (III)
[Fe(CN)6]4-     = Heksa siano Ferat     (II)
[Co(CN)6]4-     = Heksa siano Kobaltat     (II)
[Co(CN)6]3-     = Heksa siano Kobaltat     (III)
[Co(Cl6]3-     = Heksa kloro Kobaltat     (III)

Unsur-Unsur Periode Keempat : Sifat Reaksi Dari Senyawa-Senyawa Krom Dan Mangan





UNSUR 
Oksida
Jenis oksida
Rumus Basa/Asam
24Cr
(krom)
CrO
Oksida basa
Cr(OH)2
Cr2O3
Oksida amfoter
Cr(OH)3
HCrO2
CrO3
Oksida Asam
H2CrO4
H2CrO7
25Mn
(mangan)
MnO
Oksida Basa
Mn(OH)2
Mn2O3
Mn(OH)3
MnO3
Oksida Asam
H2MnO4
HMnO4
Mn2O7
26Fe
(besi)
FeO
OKSIDA BASA
Fe(OH)2
Fe2O3
Fe(OH)3
27Co
(kobal)
CoO
Co(OH)2
Co2O3
Co(OH)3
28Ni
(nikel)
NiO
Ni(OH)2
Ni2O3
Ni(OH)3
29Cu
(tembaga
)
Cu2O
CuOH
CuO
Cu(OH)2

Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat : Sifat Periodik



UNSUR  21Sc 22Ti 23V 24Cr 25Mn 26Fe 27Co 28Ni 29Cu 30Zn
Konfigurasi Elektron [Ar] 3d1 4s2 [Ar] 3d2 4s2 [Ar] 3d3 4s2 [Ar] 3d5 4s1 [Ar] 3d5 4s2 [Ar] 3d6 4s2 [Ar] 3d7 4s2 [Ar] 3d8 4s2 [Ar] 3d10 4s1 [Ar] 3d10 4s2
Massa jenis (g/mL) keelektro-negatifan
Antara 3.4 – 8.92 (makin besar sesuai dengan arah panah)
——————————————————–>
Antara 1.3 – 1.9 (makin besar sesuai dengan arah panah)
Bilangan oksidasi
0;3
0;2; 3;4
0;2;3;
4;5
0;2; 3;6
0;2;3;
4;6;7
0;2;3
0;2;3
0;2;3
0;1;2
0;2
Titik lebur
(oC)
Di atas 1000oC (berbentuk padat) 
Energi ionisasi (kJ/mol) Antara 1872 – 2705 (sukar melepaskan elektron terluarnya)
Jumlah elektron tunggal Satu Dua   Tiga Enam Lima Empat  Tiga  Dua  Satu -
Sifat para-magnetik/ fero-magnetik Sifat yang disebabkan karena adanya elektron yang tidak berpasangan
(=elektron tunggal)
Makin banyak elektron tunggalnya, makin bersifat feromagnetik
diama-gnetik
Warna ion M2+ - - Ungu Biru Merah muda Hijau muda Merah muda Hijau Biru -
Warna ion M3+ Tak ber-warna Ungu Hijau Hijau - Kuning - - - -
Ion-ion tak berwarna
Sc3+ , Ti4+ , Cu+ , Zn2+
  Catatan :
MnO4- = ungu
Cr2O72- = jingga

Pengertian Unsur Transisi


Definisi : Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Unsur
Nomor Atom
Konfigurasi Elektron
Orbital
3d 4s
Skandium (Sc) 21 (Ar) 3d1 4s2
á



áâ 
Titanium (Ti) 22 (Ar) 3d2 4s2
á á


áâ
Vanadium (V) 23 (Ar) 3d3 4s2
á á á

áâ
Krom (Cr) 24 (Ar) 3d5 4s1
á
á
á
á
á
á
Mangan (Mn) 25 (Ar) 3d5 4s2
á á á á á
áâ
Besi (Fe) 26 (Ar) 3d6 4s2
áâ á á á á
áâ
Kobalt (Co) 27 (Ar) 3d7 4s2
áâ áâ á á á
áâ
Nikel (Ni) 28 (Ar) 3d8 4s2
áâ áâ áâ á á
áâ
Tembaga (Cu) 29 (Ar) 3d10 4s1
áâ áâ áâ áâ áâ
á
Seng (Zn) 30 (Ar) 3d10 4s2
áâ áâ áâ áâ áâ
áâ
Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1. Demikian halnya dengan konfigurasi elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi (Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan kestabilan orbitalnya, yaitu orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh pun lebih stabil daripada orbital lain.

Unsur-Unsur Periode Ketiga : Sifat-Sifat Periodik, Fisika Dan Kimia


Nilai utama dari tabel periodik adalah kemampuan untuk memprediksi sifat kimia dari sebuah unsur berdasarkan lokasi di tabel. Perlu dicatat bahwa sifat kimia berubah banyak jika bergerak secara vertikal di sepanjang kolom di dalam tabel dibandingkan secara horizontal sepanjang baris.

UNSUR
11Na
12Mg
13Al
14Si
15P
16S
17Cl
Konfigurasi elektron
[Ne] 3s1
[Ne] 3s2
[Ne] 3s2, 3p1
[Ne] 3s2, 3p2
[Ne] 3s2, 3p3
[Ne] 3s2, 3p4
[Ne] 3s2, 3p5
Jari-jari atom
<—————————-
makin besar sesuai arah panah
Keelektronegatifan
—————————–>
makin besar sesuai arah panah
Kelogaman
Logam
Semi logam
Bukan Logam
Oksidator/reduktor
Reduktor <—————————-
(makin besar sesuai arah panah)
oksidator
Konduktor/isolator
Konduktor
Isolator
Oksida (utama)
Na2O
MgO
Al2O3
SiO2
P2O5
SO3 Cl2O7
Ikatan
Ion
Kovalen
Sifat oksida
Basa
Amfoter
Asam
Hidroksida
NaOH
Mg(OH)2
Al(OH)3
H2SiO3
H3PO4
H2SO4 HClO4
Kekuatan basa/asam
Basa kuat
Basa lemah
Basa lemah
Asam lemah
Asam lemah
Asam kuat Asam kuat
Klorida
NaCl
MgCl2
AlCl3
SiCl4
PCl5
SCl2 Cl2
Ikatan
Ion
Kovalen
Senyawa dengan hidrogen
NaH
MgH2
AlH3
SiH4
PH3
H2S HCl
Ikatan
Ion
Kovalen
Reaksi dengan air
Menghasilkan bau dan gas H2
Tidak bersifat asam
Asam lemah
Asam kuat

Unsur-Unsur Alkali Tanah : Kesadahan


Air Sadah
1. Pengertian Air Sadah
Bila kita masuk dalam sebuah gua di daerah berkapur kita akan melihat stalaktit dan stalagmit. Bagaimanakah terjadinya stalaktit dan stalagmit? Pernahkah Anda merebus air dalam ketel yang sudah lama digunakan? Apa yang dapat Anda amati dalam dasar ketel? Semua peristiwa tersebut ada kaitannya dengan air sadah.
Di dalam air seringkali terkandung mineral yang terlarut, misalnya CaCl2, CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2 dan lain-lain tergantung dari sumber airnya. Air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ dalam jumlah yang cukup banyak disebut air sadah. Penggunaan air sadah ini menimbulkan beberapa masalah diantaranya sukar berbuih bila digunakan untuk mencuci dengan sabun, menimbulkan kerak pada ketel bila direbus karena air sadah mengendapkan sabun menjadi scum dan mengendapkan CaCO3 bila dipanaskan. Air yang hanya sedikit atau tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ disebut air lunak.
Air sadah terutama disebabkan adanya Ca(HCO3)2 yang terlarut dalam air. Ion kalsium dan bikarbonat, antara lain berasal dari proses pelarutan batu kapur CaCO3 dalam lapisan tanah oleh air hujan yang mengandung sedikit asam.
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) 􀁿􀁿􀁯Ca(HCO3)2(aq)
batu kapur air hujan kalsium bikarbonat
Air yang menetes di dalam gua mengandung Ca(HCO3)2 yang terlarut dan CaCO3 yang tidak larut. CaCO3 yang tertinggal di langit-langit gua semakin bertambah panjang membentuk stalaktit dan air yang menetes membawa CaCO3 yang semakin menumpuk di dasar gua makin tinggi membentuk stalagmit. Air yang terus mengalir mengandung Ca(HCO3)2 terlarut merupakan air sadah. Untuk mengetahui kesadahan suatu air dapat dilakukan penambahan tetesan air sabun terhadap suatu contoh sampel air sampai terbentuk busa. Air sadah memerlukan lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun untuk membentuk busa.
2. Macam Kesadahan Air
Kesadahan air dapat dibedakan menjadi kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
a. Kesadahan Sementara
Suatu air sadah disebut memiliki kesadahan sementara bila kesadahan dapat hilang dengan dididihkan. Kesadahan sementara disebabkan garamgaram bikarbonat yaitu kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 dan magnesium bikarbonat Mg(HCO3)2. Ion Ca2+ dan Mg2+ dari senyawa tersebut akan mengendap sebagai CaCO3 bila air sadah dididihkan.
Ca(HCO3)2(aq) 􀁿􀁿􀁯CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
CaCO3 mengendap pada ketel menjadi lapisan kerak.
b. Kesadahan Tetap
Air yang memiliki kesadahan tetap, kesadahannya tidak hilang meskipun dididihkan. Kesadahan tetap disebabkan garam-garam kalsium dan magnesium selain bikarbonat.
3. Cara Menghilangkan Kesadahan
Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan mendidihkan air karena ion Ca2+ dan Mg2+ akan diendapkan sebagai CaCO3 atau MgCO3. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan cara:
a. Menambahkan Na2CO3
Natrium karbonat Na2CO3 dapat menghilangkan kesadahan sementara dan kesadahan tetap karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan diendapkan sebagai CaCO3 dan MgCO3. Misalnya, air sadah tetap yang mengandung garam CaCl2, maka ion Ca2+ dari CaCl2 dapat diendapkan dengan menambahkan Na2CO3. CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) 􀁿􀁿􀁯CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
b. Dengan Resin Penukar Ion
Dalam proses penukaran ion, air sadah tetap dilewatkan melalui material seperti zeolit (natrium aluminium silikat) yang akan mengambil ion Ca2+ dan Mg2+ menggantikan ion Na+. Dengan demikian, diperoleh air lunak karena sudah tidak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+.
4. Kerugian Penggunaan Air Sadah
Penggunaan air sadah menimbulkan beberapa kerugian antara lain sebagai berikut.
a. Cucian menjadi kurang bersih karena air sadah menggumpalkan sabun, sehingga menjadi boros sabun.
b. Sabun yang menggumpal menjadi scum yang meninggalkan noda pada pakaian akibatnya pakaian menjadi kusam.
c. Menimbulkan kerak pada ketel, pipa air, dan pipa radiator sehingga mengakibatkan boros bahan bakar karena keraknya tidak menghantarkan panas dengan baik dan dapat menyumbat pipa air.
Air Sadah ialah air yang sukar berbuih dengan sabun dan banyak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+.
Macamnya:
1. Kesadahan Sementara
Mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2
Dapat dihilangkan dengan pemanasan
Contoh : Ca(HCO3)2 (aq) ®  CaCO3 + H2O (l) + CO2 (g)
2. Kesadahan Tetap
Mengandung CaSO4 dan MgSO4
Dapat dihilangkan dengan menambahkan soda ash (Na2CO3)
Contoh : MgSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) ®  MgCO3 + Na2SO4 (aq)

Kelarutan Unsur Alkali Tanah


Harga hasil kali kelarutan (Ksp) beberapa garam alkali tanah terlihat
dalam tabel berikut.

Dari tabel Ksp di atas terlihat hasil kali kelarutan garam sulfat berkurang dari BeSO4 sampai BaSO4 berarti kelarutan garam sulfatnya dari atas ke bawah semakin kecil. Kelarutan garam kromat dari BeCrO4 sampai BaCrO4. Semua garam karbonatnya sukar larut, semua garam oksalatnya sukar larut kecuali MgC2O4 yang sedikit larut. Untuk lebih memahami kelarutan basa dan garam alkali lakukan kegiatan berikut.
Kelarutan
Mg
Ca
Sr
Ba
Catatan : Warna nyala
Garam Ca2+ = merah
Garam Ba2+ = hijau
M = unsur logam alkali tanah
M(OH)2
——————->
makin besar sesuai arah panah
MSO4
<——————–
makin besar sesuai arah panah
MCO3
MCrO4

Sifat Fisika Dan Kimia Unsur Alkali Tanah


Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2. Magnesium kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Sifat-sifat golongan alkali tanah ditunjukkan pada Tabel berikut



Magnesium dengan air dapat
bereaksi dalam keadaan panas.
Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur-Unsur Golongan Alkali Tanah
Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke
bawah dalam sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O(􀁁) ⎯⎯→Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada 700°C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g) ⎯⎯→CaH2(s)
Mg(s) + H2(g) ⎯⎯M⎯gI2⎯→MgH2(s)
Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:
Mg(s) + N2(g)⎯⎯→Mg3N2(s)
Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium putih terang.

Magnesium jika dibakar akan mengeluarkan cahaya sangat terang.

Nyala logam alkali tanah

Oleh karena garam-garam alkali
tanah menghasilkan nyala beraneka
warna, sering dipakai sebagai bahan
untuk membuat kembang api.

Unsur-Unsur Alkali Tanah : Sifat Golongan Unsur Alkali Tanah


Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.
Sifat Golongan Unsur Alkali Tanah
UNSUR
4Be
12Mg
20Ca
38Sr
56Ba
1. Konfigurasi elektron
[X] ns2
2. Massa atom
 
3. Jari-jari atom (n.m)
4. Energi ionisasi     (M ®  M+) kJ/mol
    (M ®  M2+) kJ/mol
5. Potensial oksidasi (volt)
6. Keelektronegatifan
7. Suhu lebur (oC)
Antara 650o – 1227o
8. Bilangan oksidasi
+2
+2
+2
+2
+2

UNSUR
4Be
12Mg
20Ca
38Sr
56Ba
1. Konfigurasi elektron
[X] ns2
2. Massa atom
 
3. Jari-jari atom (n.m)
4. Energi ionisasi     (M ®  M+) kJ/mol
    (M ®  M2+) kJ/mol
5. Potensial oksidasi (volt)
6. Keelektronegatifan
7. Suhu lebur (oC)
Antara 650o – 1227o
8. Bilangan oksidasi
+2
+2
+2
+2
+2

Unsur-Unsur Alkali : Pembuatan Logam Alkali


Logam Alkali ini sifatnya sangat reaktif dan tidak mungkin kita menemukan logam-logam ini dalam bentuk aslinya di alam. Logam Alkali ini mempunyai titik lebur yang rendah dan massa jenis yang rendah pula. Logam-logam ini adalah,
Lithium Natrium Kalium Rubidium Cesium Fransium
Untuk menghapalnya silahkan ingat >> LiNa Kawin Rubi Cs Frustasi
Logam-logam ini akan mudah sekali bereaksi dengan unsur-unsur halogen untuk membentuk garam dan apabila logam Alkali ini bereaksi dengan air maka akan terbentuk basa yang sangat kuat.
Q: Mengapa mereka sangat mudah sekali bereaksi ?
A: Karena di kulit terluar mereka, mereka hanya mempunyai 1 elektron dan ini menyebabkan logam-logam Alkali menjadi sangat tidak stabil (stabil jika 2 atau 8). Sehingga di alam untuk menstabilkan ikatan mereka, mereka akan mengikat unsur-unsur lain.
Ringkasnya sifat-sifat logam Alkali:
1. Sangat reaktif
2. Bereaksi dengan halogen membentuk garam
3. Bereaksi dengan air membentuk basa kuat
4. Elektron terluar 1
5. Lunak
6. Titik lebur rendah
7. Massa Jenis rendah
8. Potensial untuk ionisasi sangat rendah
9. Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr
10. Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs < Fr
11. Titik lebur dan titik uap : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr

Unsur-Unsur Alkali : Sifat Fisika Dan Kimia


Ringkasnya sifat-sifat logam Alkali:
1. Sangat reaktif
2. Bereaksi dengan halogen membentuk garam
3. Bereaksi dengan air membentuk basa kuat
4. Elektron terluar 1
5. Lunak
6. Titik lebur rendah
7. Massa Jenis rendah
8. Potensial untuk ionisasi sangat rendah
9. Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr
10. Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs < Fr
11. Titik lebur dan titik uap : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr
UNSUR
Li
Na
K
Rb dan Cs
a. DENGAN UDARA Perlahan-lahan terjadi Li2O Cepat terjadi Na2O dan Na2O2 Cepat terjadi K2O Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O
b. DENGAN AIR 2L + 2H2O ® 2LOH + H2 (g)
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)
c. DENGAN ASAM KUAT 2L + 2H+ ® 2L+ + H2 (g)
d. DENGAN HALOGEN 2L + X2 ® 2LH
WARNA NYALA API
Merah
Kuning
Ungu
-
Garam atau basa yang sukar larut dalam air CO32+ OH- , PO43-
-
ClO4- dan
[ Co(NO2)6 ]3-

Unsur-Unsur Alkali : Sifat Golongan Unsur Alkali


Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel periodik, kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Sifat Golongan Unsur Alkali
UNSUR
3Li
11Na
19K
37Rb
55Cs
87Fr
1. Konfigurasi elektron
[X] ns1
2. Massa atom
3. Jari-jari atom (n.m)
4. Keelektronegatifan
Rendah (antara 0.7 – 1.0)
Di atas suhu kamar (antara 28.7o – 180.5o)
5. Suhu lebur (oC)
6. Energi ionisasi (kJ/mol)
Antara 376 – 519
7. Potensial oksidasi (volt)
Positif, antara 2.71 – 3.02 (reduktor)
8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1
+1
+1
  Catatan :
[X] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn)
n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)
®= makin besar sesuai dengan arah panah