Para kimiawan telah mengembangkan metode untuk mempelajari spesies antara yang sangat reaktif, yaitu spesies yang ikatannya telah pecah dan belum tersusun kembali. Sebagai contoh, atom hidrogen dapat diambil dari molekul metana,
Dengan meninggalkan dua fragmen, yang keduanya tidak mempunyai struktur elektron valensi yang stabil dalam gambaran elektron-titik Lewis. Keduanya akan terus bereaksi secara tepat dengan molekul atau fragmen lainnya, lalu mebentuk hasil reaksi yang stabil. Namun demikian, selama keberadaan singkat spesies reaktif tersebut, banyak sifatnya dapat diukur.
Suatu kuantitas penting yang diukur adalah perubahan entalpi ketika suatu ikatan pecah dalam fasa gas yang disebut entalpi ikatan. Entalpi ini selalu positif sebab kalor harus diberikan ke dalam kumpulan moleku-molekul yang stabil untuk memecahkan ikatannya. Sebagai contoh, entalpi ikatan untuk C-H dalam metana adalah 438 kJmol-1, perubahan entalpi standar yang diukur untuk reaksi :
Dimana satu mol ikatan C-H dipecah, satu untuk setiap molekul metana. Entalpi ikatan agak berbeda sari satu senyawa senyawa lainnya.
Contoh soal reaksi endoterm dan eksoterm:
Persamaan di atas dapat diubah sebagai berikut :
Jika ΔH = - , reaksi yang terjadi adalah reaksi ekroterm (melepas kalori). Pada pembentukan 1 mol H2O(g), terjadi pelepasan panas sebesar 242 kJ.
Pada pembentukan 2 mol H2O (g), ΔH = -484 kJ.
Maka ΔH reaksinya sebagai berikut
Tips :
Posisi Unsur-unsur harus bersesuaian (arah reaksi dibalik jika tidak sesuai sehingga ΔH berubah tanda)
Koefisien reaksi harus sebanding dengan besar ΔH
Hasil akhir harus sesuai dengan reaksi yang terjadi Sehingga :
Reaksi ke-1 dikalikan 4 (4CO2(g))
Reaksi ke-2 dikalikan 2 (4H2O(l))
Arah reaksi ketiga dibalik
Contoh energi ikatan :
Entalpi pembentukan NH3 adalah -46 kJ. Jika energi ikatan H-H = 436 kJ, energi ikatan N-H = 390 kJ, berapakah energi ikatan N ≡ N ?
Penyelesaian :
Jadi energi ikatan N ≡ N sebagai berikut = – 92 + 2340 – 1308 kJ = 940 kJ.
Contoh Entalpi pembakaran :
Entalpi pembakaran C2H2 adalah -1300 kJ dapat dituliskan sebagai berikut :
Jawab:
Ada 4 tahapan reaksi
Tahap reaksi 1,2 dan 3 diatur letaknya (kiri/kanan) dan koefisiennya dicocokkan (dikalikan dengan suatu bilangan) agar jika dijumlahkan hasilnya menjadi tahap reaksi 4.
Diagram Siklus
Diagram Tingkat Energi
2. Diketahui :3. Diketahui tahap reaksi berikut :
Buatlah diagram siklus dan diagram tingkat energinya!!!
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia, sehingga membentuk radikal-radikal bebas disebut energi ikatan. Untuk molekul kompleks, energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas disebut energi atomisasi.
Harga energi atomisasi ini merupakan jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut. Untuk molekul kovalen yang terdiri dari dua atom seperti H2, 02, N2 atau HI yang mempunyai satu ikatan maka energi atomisasi sama dengan energi ikatan Energi atomisasi suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara pertolongan entalpi pembentukan senyawa tersebut. Secara matematis hal tersebut dapat dijabarkan dengan persamaan :
DH reaksi = S energi pemutusan ikatan - S energi pembentukan ikatan
= S energi ikatan di kiri - S energi ikatan di kanan
Contoh:
Diketahui :
energi ikatan
C – H = 414,5 kJ/Mol
C = C = 612,4 kJ/mol
C – C = 346,9 kJ/mol
H – H = 436,8 kJ/mol
Ditanya:
DH reaksi = C2H4(g) + H2(g) ® C2H6(g)
DH reaksi = Jumlah energi pemutusan ikatan – Jumlah energi pembentukan ikatan
= (4(C-H) + (C=C) + (H-H)) – (6(C-H) + (C-C))
= ((C=C) + (H-H)) – (2(C-H) + (C-C))
= (612.4 + 436.8) – (2 x 414.5 + 346.9)
= – 126,7 kJ
Download Latihan Soal KIMIA UN SMA 2010 – IPA
download soal UN kimia SMA
0 komentar:
Posting Komentar