Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan, maka ikatan kovalen dibedakan atas;
1) ikatan kovalen tunggal : jika masing-masing atom menyumbangkan 1
elektron untuk berikatan. Misalnya : molekul H-H (H2), Cl-Cl (Cl2), F-F (
F2), Br-Br (Br2), I-I (I2 ), H-F , dll
Proses pembentukan ikatan kovalen tunggal pada molekul fluorin( F2)
struktur lewis molekul F2
2) ikatan kovalen ganda/rangkap dua : jika masing-masing atom
menyumbangkan 2 elektron tunggal untuk berikatan. Misalnya : molekul O=O
( O2), O=C=O (CO2), S=C=S (CS2), H2C=CH2, dll
misalnya proses pembentukan ikatan kovalen rangkap pada moleku oksigen.
3) ikatan kovalen rangkap tiga : jika masing-masing atom
menyumbangkan 3 elektron tunggal untuk berikatan. Misalnya molekul N≡ N (
N2), C≡O ( CO), H-C≡N ( HCN), H-C≡C-H, dll.
Senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari
atom-atom yang membentuk ikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi
antara atom-atom bukan logam yang mempunyai perbedaan elektronegativitas
rendah atau nol. Seperti misalnya : H2, CH4, Cl2, N2, C6H6, HCl dan
sebagainya.
IKATAN KOVALEN TERBAGI ATAS
1.
IKATAN KOVALEN POLAR
Atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap pasangan elektron
persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron persekutuan akan
bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif.
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih
besar dari H. sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl,
akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif menjadi
elektronegatif.
Pemisahan muatan ini menjadikan molekul itu bersifat polar dan memiliki “momen dipol” sebesar:
T = n . l
dimana :
T = momen dipol
n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l = jarak antara kedua inti atom
2. IKATAN KOVALEN NON POLAR
Titik muatan negatif elektron persekutuan berhimpit, sehingga pada
molekul pembentukuya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain
bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.
Kedua atom H mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Karena arah tarikan simetris, maka titik muatan negatif elektron persekutuan berhimpit.
Contoh adalah senyawa CO2, O2, Br2 dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar