Jenis radiasi yang dapat dipancarkan zat
radioaktif adalah: (a) partike1-α (alpha), (b) partikel-β (beta), dan
(c) sinar-γ (gamma). Dari hasil eksperimen maka partikel alpha bermuatan
positip, partikel beta bermuatan negatip, dan sinar-gamma tidak
bermuatan.
Keradioaktifan alam ditemukan oleh ahli fisika Prancis bernama
Antoine Henri Becquerel pada tahun 1825-1908 (44 tahun). Dia menemukan
bahwa bila garam Uranium bersentuhan dengan lempengan fotografik terjadi
penghitaman sama seperti pada sinar-X. Dari hasil ini dia mengatakan
bahwa uranium memancarkan secara spontan radiasi yang dapat menghitamkan
lempeng fotografik. Dua temannya, Pierre dan Marie Curie, juga berhasil
mengisolasi dua unsur radioaktif lainnya dari bijih uranium yaitu
polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga radioaktif. Untuk penemuan ini
mereka mendapat hadiah nobel untuk fisika pada tahun 1903.
Jenis radiasi yang dapat dipancarkan zat radioaktif adalah: (a)
partike1-α (alpha), (b) partikel-β (beta), dan (c) sinar-γ (gamma).
Dari hasil eksperimen maka partikel alpha bermuatan positip, partikel
beta bermuatan negatip, dan sinar-gamma tidak bermuatan.
Bila suatu zat secara spontan memancarkan partikel alpha atau beta,
maka terjadi perubahan muatan pada inti yang berarti perubahan nomor
atom. Contohnya, isotop uranium dengan kelimpahan paling banyak, 92U238,
memancarkan partikel alpha secara spontan. Pemancaran satu partikel
alpha mengurangi muatan 2 satuan dan massa 4 satuan dari inti. Dengan
demikian pemancaran satu partikel alpha dari 92U238 menghasilkan isotop 9OTh234, dan dikatakan 92U238 meluruh menjadi 9OTh234.. Perubahan yang terjadi selama reaksi inti seperti peluruhan 92U238 dapat diungkapkan dengan persamaan reaksi inti. contohnya,
92U238 _______ > 2He4 + 9OTh234
Bila persamaan reaksi disetimbangkan maka muatan dan massa harus disetimbangkan.
Thorium hasil peluruhan 92U238 adalah radioaktif dan meluruh dengan emisi beta.Persamaan raksi intinya adalah,
9OTh234 _______ > -1EO + 9lPa234
Dan emisi partikel beta menaikkan nomor atom satu satuan tetapi tidak
mempengaruhi massa. Hasil totalnya bila terjadi emisi beta adalah
neutron berubah menjadi proton.
ODI ··—···· > lpl + __l€O
Radiasi gamma adalah radiasi elektromagnetik dengan energi tinggi.
Emisi radiasi gamma dari suatu inti tidak mengubah muatan dan massa
sehingga radiasi gamma sering diabaikan dalam parsamaan reaksi inti.
Hampir semua zat radioaktif memancarkan sinar gamma.
Dalam pembahasan reaksi inti dan peluruhan radioaktif terdapat beberapa istilah yang sering digunakan yaitu;
1. Nuklida adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan inti dari isotop tertentu.
2. Radionuklida adalah inti yang bersifat radioaktif.
3. Radioisotop adalah isotop suatu atom dangan inti yang bsrsifat radioaktif.
4. Isotop induk (parent) adalah iostop yang meluruh.
5. Isotop turunan (daughter) adalah isotop yang terbentuk dari peluruhan isotop induk.
Jadi pada peluruhan uranium-238, nuklida 92U238 adalah induk dan nuklida 9OTh234 adalah turunan.
4.2.1. Deret peluruhan radioaktif
Inti U238 moluruh manjadi Th234 , dan Th234 juga meluruh menjadi Pa234 . Isotop Pa234 juga tidak stabil dan me1uruh lagi manjadi U234
yang juga radioaktif, dan seterusnya. Skema keseluruhan, dimana satu
isotop meluruh manjadi isotop lain dan seterusnya, disebut deret
radioaktif atau deret peluruhan U238 mengalami peluruhan 14 tahap hingga menghasilkan isotop stabil Pb2O6.
4.3 Kinetika Peluruhan Radioaktif
Kecepatan reaksi dinyatakan dengan perubahan konsentrasi pereaksi
atau hasil reaksi per satuan waktu. Untuk zat radioaktif, konsentrasi
berbanding lurus dengan jumlah partikel atau sinar yang dipancarkan per
satuan waktu. Emisi partikel atau sinar dapat dideteksi dengan alat yang
sesuai seperti pencacah (counter) Geiger-Mu1ler. Dieksperimen,
konsentrasi isotop radioaktif berbanding lurus dengan jumlah cacahan
per detik (cpd) atau per menit (cpm) yang dicatat oleh pencacah.
Jika dibuat grafik dongan ordinat jumlah cacahan per detik dan absis
adalah waktu maka diperoloh kurva separti pada gambar-4.1a, dan jika
ordinat adalah logaritma cpd maka diperoleh garis lurus seperti gambar-
4.1b. Kedua
4.4. Pengukuran Keradioaktifan
Untuk mempelajari muatan inti perlu mengukur radiasi dan
mengungkapkannya secara kuantitatif. Salah satu alat yang paling awal
untuk mendeteksi emisi radioaktif adalah pencacah Geiger-Muller (gambar
4.2). Pengukuran dengan alat ini, partikel alpha atau beta lewat melalui
jendela tipis disebelah kiri dan memasukp tabung yang berisi gas argon
bertekanan rendah. Jika melewati argon maka radiasi mengeluarkan
elektron dari atom gas menghasilkan ion positip argon dan elektron.
Adanya partikel bermuatan ini menyebabkan gas tiba-tiba menjadi
penghantar.
(Gambar)
Gambar 4.2 : Pencacah Geiger—Muller.
Bila bekerja dengan zat-zat radioaktif maka sangat penting untuk
mengetahui jumlah radiasi yang dipancarkannya. Jumlah ini dinyatakan
dengan aktivitas, yaitu jumlah disintegrasi inti per detik. Satuan
lnternasional aktivitas adalah becquerel (Bq), sesuai dengan nama penemu
keradioaktivan. Didefinisikan 1 Bq adalah satu disintegrasi inti per
detik,
1 Bq = 1 disintegrasi/detik
Satuan lain yang lebih awal digunakan tetapi tidak satuan SI adalah
curie (Ci) yaitu jumlah disintegrasi per detik dalam 1 g radium. Dengan
kata lain, aktivitas dalam Ci adalah aktivitas relatif terhadap 1 g
radium. Dalam 1 g radium terdapat aktivitas 3,7 disintegrasi per detik,
sehingga diperoleh hubungan
1 Cl = 3,7.1010 Bq
4.5. Aplikasi Rezzksi lnti Dalam Kirnia
Salah satu aplikasi paling menarik paluruhan radio-aktif adalah
pangukuran umur benda-benda purbakala sejak pembentukannya, separti
batuan dan manusia. Contohnya, umur batuan yang mengandung uranium dapat
ditentukan dengan pengukuran perbandingan antara U238 dengan Pb206, dimana Pb206 adalah isotop stabil hasil peluruhan terakhir dari U238. Dengan metoda ini, umur batuan tartua adalah 3,9.109 tahun.
Umur batuan yang tidak mengandung uranium dapat ditentukan dengan metoda paluruhan,
19K40 + -1e0 18Ar40
dengan tl/2 adalah 1,3.109 tahun.
Umur benda yang pernah hidup seperti kayu dan tulang dapat diperkirakan dan cukup akurat dengan pengukuran perbandingan C14 terhadap C12. Carbon-14 adalah radio-aktif dan secara konstan dihasilkan di atmosfer-atas melalui reaksi neutron kosmik dengan 7Nl4,
7Nl4 + 0n1 6C14 + lpl
Karbon-14 yang dihasilkan segera meluruh menghasilkan nitrogen-14 dengan tl/2
= 5770 tahun. Karena karbon-14 yang terbentuk segera meluruh maka
konsentrasinya tetap atau steady-state. Karbon-14 segera membentuk gas
CO2 di atmosfer, kemudian digunakan tumbuhan untuk proses
photosintesis. Bila tanaman sudah mati maka jumlah karbon-14 akan
berkurang karena proses peluruhan. Karena tl/2 karbon-14
adalah 5770 tahun, maka bila dalam benda konsentrasi karbon-14 telah
berkurang setengahnya, umur benda adalah 5770 tahun.
Aplikasi lain dari karadicakcifan adalah :
1. Mutasi DNA : Dengan memberikan radiasi pada sistem dimana
terdapat DNA maka dapat terjadi pembentukan radikal langsung pada DNA
atau pada H2O. Radikal DNA dapat bersaksi dengan radikal DNA
atau radikal H atau OH bereaksi dengan DNA menghasilkan radikal DNA yang
kemudian bersaksi lagi. Dangan demikian terjadi mutasi DNA.
2. Mempelajari mekanisme reaksi : Contohnya reaksi antara etanol
dan asam asetat. Dalam reaksi ini perlu dipelajari asal-usul oksigen
pada ikatan -O- dalam molekul ester basil reaksi.
3. Mengetahui Sifat unsur : Unsur At mempunyai waktu hidup hanya
7,5 jam, sehinga tidak cukup mempelajari sifat kimianya. Hal ini
diatasi dengan mencampurkannya dengan I, dan bila melakukan reaksi yang
sama maka sifat kimia At sama dengan I.
4.6. Reaksi Fisi, Fusi dau Euargi Nuklir
Reaksi ini dapat dikelompckkan atas dua bagian ;
1. Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menjadi inti yang lebih
kecil. Contohnya, pembelahan 1 kg uranium-235, dapat menghasilkan energi
setara dengan pembakaran 3000 ton batu bara atau 13.200 barel minyak.
Proses ini terjadi pada reaktor. Hingga april tahun 1989, terdapat 414
reaktor nuklir yang beroperasi di seluruh dunia terdapat di 26 negara.
Total energi yang dihasilkan adalah 298.000 MW, dan jumlah ini 16% dari
total kebutuhan.
2. Reaksi Fusi : merupakan reaksi penggabungan inti kecil
menjadi inti yang lebih besar. Contohnya adalah reaksi antara isotop
hydrogen-2 dangan hydrogen-3 menghasilkan helium-4. Energi yang
dihasilkan sangat besar. Tetapi kondisi agar reaksi ini terjadi
diparlukan temperatur kira-kira 40.000.000 °C. Pada tanggal 23 maret
1989, seorang ahli elektrokimia Univarsitas Utah, bernama Stanley Pons,
dan temannya dari Inggris, Martin Flaeischmann, telah mengusulkan reaksi
fusi pada temparatur kamar dalam sel elektrolisa.
Definisi : Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari unsur-unsur yang bersifat radiokatif
MACAMNYA
KERADIOAKTIFAN ALAM
- Terjadi secara spontan
Misalnya: 92238 U ® 90224 Th + 24 He
1.
Jenis peluruhan
a. Radiasi Alfa
- terdiri dari inti 24 He
- merupakan partikel yang massif
- kecepatan 0.1 C
- di udara hanya berjalan beberapa cm sebelum menumbuk
molekul udara
b. Radiasi Beta
- terdiri dari elektron -10 e atau -10 beta
- terjadi karena perubahan neutron 01 n ® 1 1 p + -10 e
- di udara kering bergerak sejauh 300 cm
c. Radiasi Gamma
- merupakan radiasi elektromagnetik yang berenergi tinggi
- berasal dari inti
- merupakan gejala spontan dari isotop radioaktif
d. Emisi Positron
- terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan hampir sama
dengan elektron
- terjadi dari proton yang berubah menjadi neutron 1 1 p ® 01
n + +10 e
e. Emisi Neutron
- tidak menghasilkan isotop unsur lain
2.
Kestabilan inti
- Pada umumnya unsur dengan nomor atom lebih besar dari 83
adalah radioaktif.
- Kestabilan inti dipengaruhi oleh perbandingan antara neutron dan
proton di dalam inti.
* isotop dengan n/p di atas pita kestabilan menjadi stabil dengan
memancarkan partikel beta.
* isotop dengan n/p di bawah pita kestabilan menjadi stabil
dengan menangkap elektron.
* emisi positron terjadi pada inti ringan.
* penangkapan elektron terjadi pada inti berat.
3.
Deret keradioaktifan
Deret radioaktif ialah suatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan
suatu radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil.
a. Deret Uranium-Radium
Dimulai dengan 92 238 U dan berakhir dengan 82 206 Pb
b. Deret Thorium
Dimulai oleh peluruhan 90 232 Th dan berakhir dengan 82 208 Pb
c. Deret Aktinium
Dimulai dengan peluruhan 92 235 U dan berakhir dengan 82 207 Pb
d. Deret Neptunium
Dimulai dengan peluruhan 93 237 Np dan berakhir dengan 83 209
Bi
0 komentar:
Posting Komentar