IKATAN LOGAM
Pada ikatan logam, elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada kekisi (lattice)
atom. Berbeda dengan senyawa organik, lokasi elektron yang berikat dan
muatannya adalah statik. Oleh karena delokalisai yang menyebabkan
elektron-elektron dapat bergerak bebas, senyawa ini memiliki sifat-sifat
mirip logam dalam hal konduktivitas, duktilitas, dan kekerasan.
Pada ikatan kovalen, elektron-elektron ikatan seolah-olah menjadi milik
sepasang atom, sehingga tidak dapat bergerak bebas. Pada logam,
elektron-elektron yang menyebabkan terjadinya ikatan di antara atom-atom
logam tidak hanya menjadi milik sepasang atom saja, tetapi menjadi
milik semua atom logam, sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas.
Karena itulah maka logam-logam dapat menghantarkan arus listrik.
IKATAN HIDROGEN
Ikatan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen yang sangat
kuat seperti yang dijelaskan di atas. Namun, pada ikatan hidrogen,
proton hidrogen berada sangat dekat dengan atom penderma elektron dan
mirip dengan ikatan tiga-pusat dua-elektron seperti pada diborana.
Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih zat cair yang relatif tinggi
seperti air, ammonia, dan hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan
senyawa-senyawa yang lebih berat lainnya pada kolom tabel periodik yang
sama. Ikatan ini merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom
lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari
senyawa yang sama.
Contoh:
- molekul H2O
- molekul HF
IKATAN VAN DER WALLS
Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya.
Jarak antara molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya
sangat lemah. Pada penurunan suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa
cair atau padat. Pada keadaan ini jarak antara molekul-molekulnya
menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relatif lebih kuat. Gaya
tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya
Van der walls.
Ikatan van der Waals adalah ikatan yang berlaku akibat kedudukan kumpulan kimia yang berdekatan.
Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya.
Jarak antara molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya
sangat lemah. Pada penurunan suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa
cair atau padat. Pada keadaan ini jarak antara molekul-molekulnya
menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relatif lebih kuat. Gaya
tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya
Van der walls.
0 komentar:
Posting Komentar